Karya Siswa Kelompok 1
Bulan Ke-2 (16 November s.d 1 Desember 2022)
Pembimbing : Novy Citra Pratiwi, S.Pd
Nama Penulis: Syakila Maulidia
Judul: Keajaiban Yang Tak Terduga
Bentuk karya : Cerpen
Keajaiban Yang Tak Terduga
Di sebuah kampung yang bernama bunga sepatu hiduplah kakak beradik mereka hidup rukun bersama walau tampa ibu dan ayah. Ibu mereka telah tiada dan ayah mereka pergi entah kemana sebelum ibu mereka tiada. Suatu hari Rina(kakak) pergi mencuci baju ke sungai semetara Rafa(adik) pergi mencari kayu bakar. Saat di perjalanan pulang Rafa sedih karena tidak mendapatkan kayu bakar ia bertemu dengan seorang kakek yang terlihat keberatan membawa setumpuk kayu bakar yang sangat banyak Rafa ingin membantu kakek itu Rafa bertanya
"kek apakah kakek keberatan? Boleh kah saya membantu?"
Tanya Rafa sambil tersenyum kepada si kakek kemudian kakek menjawab dengan wajah yang terlihat sangat lelah
"Terimakasih anak muda kau sungguh baik ingin membantu kakek yang payah ini."
Jawab kakek itu keliatan bahagia kemudian Rafa menjawab sambil berjalan besama kakek itu.
"Sudah seharusnya kita saling membantu."
Tak lama kemudian mereka sudah berada di dekat kampung bunga sepatu kakek itu berkata kepada Rafa
"Anak muda kita sudah sampai terimalah ini sebagai tanda terimakasih kakek kepada mu"
Kakek itu memberikan sebagian kayu bakar itu dan satu mangkuk yang berwarna kuning keemasan kemudian Rafa menjawab.
"Tidak usah kek saya ikhlas membantu kakek"
Kakek menjawab
"Terimalah anak muda kakek tahu kamu pergi kehutan untuk mecari kayu bakar terimalah dan mangkuk ini sebagai tanda terimakasih dari kakek."
Kake berkata sambil memberikan mangkuk itu kepada Rafa. Rafa memandangi mangkuk itu kemundian saat ia ingin berterimakasih kakek sudah tidak ada hanya ada setumpuk kayu bakar di depannya
"Terimakasih kek... eh dimana kakek..kek...kek?"
Sambil berjalan menuju rumah Rafa membawa mangkuk itu dan sebagian kayu bakar yang telah di siapkan tak terasa ia sudah berada di depan rumahnya kakak nya sudah menunggu dan melihat mangkuk yang di pegang adiknya itu dan bertanya
"Rafa dari mana kamu mendapatkan mangkuk ini?"
Rafa menjawab dengan wajah yang masih kebingungan
"Aku mendapatkan dari kakek tua yang sudah ku bantu ia memberikan mangkuk sebagai tanda terimakasih."
"Ooh jadi begitu boleh kakak gunakan mangkuk ini?"
Tanya Rina kakak nya rafa menjawab
"Tentu saja boleh"
Rafa memberikan mangkuk itu kepada kakaknya namun aneh nya saat kakak nya tak sengaja menaruh satu biji beras tiba tiba beras itu berubah menjadi semangkuk nasi kakak nya bingung dan bertanya.
"Apa apa yang terjadi?"
Rafa yang menemani kakanya memasak ikut kebingungan. Namun karna rasa penasaran mereka meletakan satu lembar daun kangkung kemudian "bumm" berubah menjadi sayur kemudian mereka menyadari bahwa mangkuk ini adalah mangkuk ajaib mereka bersyukur bisa memilikinya mereka berjanji akan menggunakan manguk itu sebaik baik nya.
Pembimbing : Novy Citra Pratiwi, S.Pd
Nama Penulis: Mutiara
Judul: Kehidupan
Bentuk karya : Puisi
Semua mengaggapku egois
Dengan menyebutku seseorang yang sadis
Padahal setiap malam aku menangis
Tak terima dengan kisah yang tragis
Haruskah aku mengemis
Dan memaafkan seorang iblis
Yang selalu membiarkanku meringis
Saat kebahagiaanku kian terkikis
Aku disini masih tetap bernafas
Namun jiwaku yang telah lama tewas
Kebahagiaanku yang cukup ringkas
Semua harapan yang terpaksa harus ku hempas
Isi kepala yang selalu menjerit setiap malam
Sulit mencoba agar mata yang lelah ini segera terpejam
Lisan yang terpaksa bungkam
Dihantui peristiwa beberapa tahun silam
Entah sampai kapan
Aku memikul beban ini sendirian
Kini aku sudah lelah berjalan
Mau heran tapi ini kehidupan
Pembimbing : Novy Citra Pratiwi, S.Pd
Nama Penulis: Uswatun Hasanah
Judul: Hidup
Bentuk karya : Puisi
Pembimbing : Novy Citra Pratiwi, S.Pd
Nama Penulis: Nazwa Destyana Puteri
Judul: Nenek Berkaleng Kecil
Bentuk karya : Puisi
Awal pagi yang sederhana
Awan menari nari diiringi angin bersenandung nada
Ia pun membuka mata
Dengan baju lusuhnya mengelilingi jalan sudut kota
Dengan senyum berkerut di pipi terukir di wajahnya
Teriknya panas tak membuatnya gentar
Kucuran keringat di elapnya dengan sabar
Lelah...
Duduk...
Ditembok kolong jembatan tempatnya sekedar bersandar
Rasa pedih jelas tergambar
Rasa mengharu biru jelas menampar
Badan yang telah bungkuk
Kulitnya telah keriput
Badannya tak setegak masa mudanya yang telah luput
Lengannya memegang tasbih
Tetap beribadah meskipun dalam keadaan lirih
Adzan berkumandang memenuhi ruang angkasa
Nenek Berkaleng kecil berwudhu membasuh muka
Duduk menghadap kiblat memakai mukena
Oh nenek Berkaleng kecil
Janganlah kau pergi kemana mana
Kotaku kan lumpuh tak sempurna jika kau tiada
Kotaku Takkan punya lagi tanda mata
Karna kaulah Nenek Berkaleng kecil
Pembimbing : Novy Citra Pratiwi, S.Pd
Nama Penulis: Neng Salwa
Judul: Kelinci dan Singa
Bentuk karya : Komik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar